8.12 TROUBLESHOOTING




1. Tujuan [Kembali]
  • Mengetahui kegunaan troubleshooting
  • Membuat rangkaian  troubleshooting 

2. Alat dan Bahan[Kembali]



  • BJT NPN, mengalirkan arus negatif dari emitor menuju kolektor

Hasil gambar untuk data sheet bjt npn
Add caption



  • Resistor, berfungsi sebaagai pembagi,pembatas, dan pengatur arus dalam  suatu rangkaian


Resistor 1k Ohm
Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik.
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.

                  



  • Ground, berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi





  • Oscilloscope, berfungsi untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi, membedakan arus ac dan juga arus dc dan sebuah komponen arus elektronika, dll   


  • VCC, menunjukkan pin yang harus disambung ke tegangan positif ( biasany 5V atau 3.3 V)






3. Dasar Teori[Kembali]

Troubleshooting gunanya untuk mencari sumber masalah atau kerusakan sehingga dapat diselesaikan yang pastinya harus dipahami teknik yang diperlukan agar sistem dapat berjalan baik.

Jika dilihat pada rangkaian tersebut tegangan pada kolektor Vc sama dengan tegangan  suplai V mengungkapkan bahwa tidak ada voltase atau tegangan jatuh ketika melewati resistor Rc dan arus kolektor Ic adalah nol. Pemasangan Rc yang menyebabkan adanya koneksi dari arus dc ke kolektor. Namun, karena salah satu elemen seperti pemasangannya tidak benar, maka tidak ada arus kolektor terjadi

Gambar 8.54 Menggunakan osiloskop untuk mengukur dan menampilkan berbagai voltase penguat BJT

Gambar 8.55

Untuk dapat mengetahui adanya kesalahan atupun tidak, maka untuk melakukan troubleshooting digunakan osiloskop. Osiloskop kemudian dihubungkan ke ground dan titik-titik (tegangan) pada jaringan dengan 2 mode, yaitu :

a. Mode ac, gunanya untuk melepaskan komponen dc tegangan di titik tertentu dengan mengatur saluran vertikal. Sinyal ac pada basis diperkuat sampai ke tingkat munculnya dari kolektor sampai ground. Tidak ada respoms ac diterminal emitor karena karakteristik short-circuit dari kapasitor pada saat diterapkan frekuensi. Fakta bahwa Vo diukur dalam volt dan Vi dalam milivolt menunjukkan keuntungan yang cuckup besar untuk amplifier. Secara umum, jaringan tampaknya beroperasi dengan baik.

b. Mode dc dapat digunkan unutk memeriksa VBE dan level VB,VCE, dan VE untuk mengetahui apakah tegangan yang didapat sesuai yang diharapkan. Tentu saja, osiloskop juga bisa digunakan untuk membandingkan level dc hanya dengan beralih ke mode dc untuk setiap saluran.

Untuk dapat mengetahui adanya kesalahan atupun tidak, maka untuk melakukan troubleshooting digunakan osiloskop. Osiloskop kemudian dihubungkan ke ground dan titik-titik (tegangan) pada jaringan dengan 2 mode, yaitu :
  • Mode AC, gunanya untuk melepaskan komponen dc tegangan di titik tertentu dengan mengatur saluran vertikal. Sinyal ac pada basis diperkuat sampai ke tingkat munculnya dari kolektor sampai ground. Tidak ada respoms ac diterminal emitor karena karakteristik short-circuit dari kapasitor pada saat diterapkan frekuensi. Fakta bahwa Vo diukur dalam volt dan Vi dalam milivolt menunjukkan keuntungan yang cuckup besar untuk amplifier. Secara umum, jaringan tampaknya beroperasi dengan baik.  

  • Mode DC dapat digunkan untuk memeriksa VBE dan level VB,VCE, dan VE untuk mengetahui apakah tegangan yang didapat sesuai yang diharapkan. Tentu saja, osiloskop juga bisa digunakan untuk membandingkan level dc hanya dengan beralih ke mode dc untuk setiap saluran.

5. Bentuk Rangkaian[kembali]


Gambar rangkaian 8.54


Gambar rangkaian 8.55







Video rangkaian 8.54


Video rangkaian 8.55




7. Link Download[Kembali]

    Download materi silahkan klik Disini
    Download HTML klik Disini
    Download data sheet klik Disini
    Download bentuk simulasi  proteus rangkaian 8.54 klik Disini
    Download bentuk simulasi  proteus rangkaian 8.55 klik Disini
    Download video rangkaian 8.54 klik Disini
    Download video rangkaian 8.55 klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar